Yearly Archives: 2018

WhatsApp Image 2018-05-28 at 10.17.57

Puasa Bantu Regenerasi Sel Usus

Jamu Heritage Artikel

Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus. Selain untuk menjalankan ibadah, puasa juga memberikan banyak manfaat untuk kesehatan. Penelitian terbaru yang dipublikasikan di Jurnal Cell Stem Cell menyatakan puasa dapat meningkatkan kemampuan sel batang usus untuk melakukan regenerasi secara jelas. Dengan mempelajari efek puasa pada tikus, tim peneliti di Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Boston, Amerika Serikat menemukan bahwa membatasi kalori selama satu hari, secara substansial meningkatkan kemampuan sel punca (stem cell) di usus untuk beregenerasi.

Sel batang usus merupakan sel yang berfungsi memelihara lapisan usus dan dapat memperbarui diri setiap lima hari. Sel batang berperan penting untuk memperbaiki setiap kerusakan saat luka atau infeksi terjadi. Namun saat orang bertambah usia, kemampuan regenerasi sel batang usus terus menurun, sehingga usus butuh waktu lama untuk pulih. Saat berpuasa, sel di usus ini memisahkan asam lemak yang dapat merangsang sel batang untuk meregenerasi. Para peneliti yang merupakan ahli biologi itu juga menemukan regenerasi itu berpotensi membantu orang yang memiliki infeksi pencernaan atau pasien kanker yang menjalani kemoterapi pulih lebih cepat.

“Puasa memiliki banyak efek pada usus, termasuk mendorong regenerasi serta berpotensi digunakan (sebagai metode) pada setiap jenis penyakit yang terjadi pada usus, seperti infeksi atau kanker,” kata salah seorang penulis studi yang merupakan Asisten Profesor Biologi di Massachusetts Institute of Technology (MIT) Omer Yilmaz dikutip dari Antara. Menurut Yilmaz, puasa berpeluang menjadi salah satu metode pengobatan untuk meningkatkan jaringan ketahanan patologi yang menurun seiring berjalannya usia.

Yilmaz dan beberapa ahli biologi melakukan penelitian ini pada tikus yang berpuasa selama 24 jam. Para peneliti lalu mengangkat sel batang usus dan mengembangkannya pada cawan petri. Peneliti menemukan kemampuan regenerasi sel batang usus pada tikus yang berpuasa meningkat dua kali lipat.

WhatsApp Image 2018-05-23 at 14.06.02

Mengenal Lebih Dekat Dengan Hipertensi – Si Perenggut Nyawa 7 Juta Orang Per Tahun

Jamu Heritage Artikel – 23 Mei 2018

“Setiap tahun 7 juta orang meninggal di seluruh dunia akibat hipertensi,” ujar pengurus Pusat

Perhimpunan Hipertensi Indonesia, Achmad Fauzi Yahya itu dalam sebuah acara lokakarya untuk
para dokter pada peringatan Hari Hipertensi Dunia, tanggal 17 Mei.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai 130/80
mmHg atau lebih. Bila hal ini sudah terjadi, biasanya penderita akan mengalami gejala seperti
berikut:

1. Pandangan mata sering kabur dan juga jantung terasa berdebar-debar
2. Sakit kepala, akibat meningkatnya tekanan darah
3. Susah berkonsentrasi, intensitas buang air kecil yang semakin sering
4. Cepat lelah menjalani beragam aktifitas kadang diselingi vertigo dengan intensitas hampir
setiap hari
5. Mudah marah, atau sensitif terhadap hal-hal yang dirasa tidak menyenangkan atau tidak
disukai

Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa memompa darah lebih keras ke
seluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit, seperti gagal ginjal,
stroke, dan gagal jantung.

Oleh karena itu, dalam rangka memperingati Hari Hipertensi Dunia, penting untuk kita menyadari
bahwa hipertensi bisa berakibat fatal bila tidak kita cegah sejak dini. Berikut adalah hal – hal yang
perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya hipertensi.

1. Rutin mengecek tensi menggunakan tensimeter
2. Konsumsi makanan berpotasium
3. Tarik Nafas
4. Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah
5. Kurangin minuman atau makanan beralkohol
6. Berhenti merokok
7. Konsumsi Herbal Cursterol yg diformulasikan oleh dokter Paulus W Halim untuk menurunkan kadar kolestrol

Jika sudah terkena hipertensi, jangan terlalu khawatir karena yang berbahaya adalah komplikasi
dari hipertensi tersebut. Bila sudah terjadi, tindakan yang paling tepat adalah dengan kontrol diri
dan pengendalian yang baik. Perubahan gaya hidup adalah yang paling dianjurkan oleh dokter.

1. Membatasi asupan garam, perbanyak Sayur
2. Perbanyak olah raga kardio seperti berjalan secara rutin, atau olahraga jalan cepat
3. Banyak konsumsi kentang karena kaya potassium untuk kontrol tekanan darah
4. Menambah asupan suplemen

Dengan pembahasan yang sudah dipaparkan, diharapkan kita lebih sadar akan bahaya hipertensi
dan menurunkan angka kematian yang disebabkan oleh hipertensi.

WhatsApp Image 2018-05-22 at 14.00.52

Hati-hati! Minuman Panas Bisa Menjadi Karsinogen

Jamu Heritage Artikel – 22 Mei 2018

Pernahkah kita merindukan secangkir teh atau kopi panas untuk memulai hari kita yang tak begitu
cerah? Penelitian terbaru mengatakan kita perlu sedikit berhati-hati.
Menurut Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), minuman yang sangat panas
mungkin menyebabkan kanker. Tetapi kita tidak perlu khawatir karena suhu minuman panas yang
kita sering minum tidak cukup untuk menimbulkan kekhawatiran.

Jika Anda suka memesan cappuccino Starbucks Anda dengan “extra hot”, berhati-hatilah.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet Oncology pada Juni 2016,
minuman yang sangat panas kemungkinan adalah karsinogen. “Sangat panas” bukanlah frase
yang sangat ilmiah. Para peneliti yang terlibat dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa minuman
yang berukuran 149ºF (65ºC) keatas adalah yang duduk di zona bahaya kanker.

Menurut
American Cancer Society, kopi, teh, cokelat panas, dan minuman panas lainnya di Amerika
Serikat biasanya diminum pada suhu yang lebih rendah dari ini.Tetapi ada minuman yang sedikit mengkhawatirkan para ilmuan yaitu maté, sejenis teh yang
populer di Amerika Selatan, Asia, dan Afrika yang secara tradisional diminum pada suhu yang
sangat panas. ACS melaporkan adanya hubungan antara minuman dan kanker esofagus, tetapi
hanya ketika disajikan pada suhu tradisional yang sangat panas.

Peneliti yang sama itu – yang menyatukan minuman yang sangat panas dengan kelompok semua
agen penyebab kanker – benar-benar mengeliminasikan kopi dari daftar minuman karsinogen, di
mana itu sudah sejak 1991. Hal ini membuat para pecinta kopi bisa menghembus nafas lega.

Mereka mengatakan bahwa, karena basis bukti ilmiah yang lebih luas yang kita miliki saat ini, kita
tidak perlu merasa tidak nyaman meneguk kopi panas kita di pagi hari. “Pada dasarnya ini adalah
pesan yang meyakinkan bagi peminum kopi,” kata Dr. Alberto Ascherio, profesor nutrisi dan
epidemiologi di Harvard T. H. Chan School of Public Health, mengatakan pada TIME.
Hal yang kita bisa lakukan untuk mencegahnya adalah dengan mengatur suhu teh atau kopi
panas yang kita minum. Jauhi memesan teh atau kopi dengan “extra hot”

WhatsApp Image 2018-05-21 at 15.58.26

Radiasi Handphone Memicu Kanker, Mitos atau Fakta?

Jamu Heritage Artikel – 21 Mei 2018

“Jangan keseringan ya main hp-nya, bisa micu kanker loh!”

Mungkin seringkali kita mendengar kata-kata ini dari rekan, kerabat dekat, ataupun orang tua kita. Seringkali juga kita membaca artikel tentang dampak negatif handphone yang salah satunya adalah pemicu kanker. Jumlah pengguna handphone meningkat dengan sangat cepat. Secara global, jumlah penggunanya diperkirakan oleh International Telecommunications Union mencapai 5 miliar. Dari hari ke hari, jangka waktu setiap telepon dan jumlah frekuensi orang menggunakan handphone semakin meningkat. Ada lebih dari 420.000 pengguna handphone dalam jangka 20 tahun. Memang benar, handphone yang kita gunakan sehari-hari ini memaparkan radiasi karena menggunakan gelombang elektromagnetik dalam mengirim dan menerima pesan. Handphone memancarkan energi radiofrekuensi yang merupakan bentuk radiasi non-pengion, dan jaringan tubuh terdekat bisa menyerap energi ini. Gelombang elektromagnetik ini dapat menyebabkan pemanasan pada jaringan tubuh. Jaringan tubuh dipanaskan oleh rotasi dari molekul polar yang disebabkan oleh medan elektromagnetik. Pada saat seseorang sedang menelepon dengan handphone, efek pemanasan ini akan terjadi pada permukaan kepala dan mengakibatkan kenaikan suhu.

Kenaikan suhu ini dapat berpotensi menyebabkan kerusakan pada otak. Ini merupakan alasan kenapa banyak orang khawatir handphone dapat menyebabkan kanker atau masalah kesehatan lainnya. Tetapi, kemungkinan bahwa handphone dapat menyebabkan kanker saat ini masih kontroversial. Ada beberapa penelitian yang mendapatkan bahwa handphone tidak berpengaruh pada risiko kanker. Namun, penelitian ini adalah penelitian jangka pendek yang tidak dapat secara jelas menunjukkan dampak radiasi handphone dalam jangka panjang. Bagaimana sebenarnya hubungan antara penggunaan handphone dan risiko kanker? Sampai saat ini, mayoritas penelitian menunjukkan bahwa kaitan antara handphone dan kanker belum ada. Gelombang elektromagnetik dari handphone ternyata tidak menyebabkan kerusakan DNA yang bisa berakibat pada kanker.

National Institute of Environmental Health Sciences (NIEHS) menjalankan penelitian berskala besar pada hewan pengerat yang terpapar gelombang elektromagnetik. Yang didapat oleh para peneliti mengenai handphone dan kanker adalah mengikuti lebih dari 420.000 pengguna handphone, para peneliti tidak menemukan bukti kaitan antara handphone dengan tumor otak. Ada penelitian yang menemukan kaitannya dengan kanker kelenjar ludah, tetapi hanya sejumlah kecil partisipan yang mengalaminya. Setelah menilai beberapa penelitian, para anggota International Agency for Research on Cancer (bagian dari WHO) setuju bahwa hanya ada bukti terbatas yang menunjukkan bahwa radiasi handphone merupakan agen penyebab kanker (karsinogenik). Jika Anda tetap khawatir dengan risiko yang mungkin disebabkan oleh radiasi handphone, ikuti tips di bawah ini:

  1. Pakai handphone secukupnya.
  2. Ketika menerima panggilan, gunakan pengeras suara. Saat menelepon menggunakan pengeras suara, jangan menaruh handphone pada saku celana atau saku baju.
  3. Jauhkan handphone dari tubuh ketika tidak digunakan.
  4. Gunakan handphone hanya saat sinyal kuat. Sinyal lemah membuat handphone menggunakan lebih banyak energi untuk berkomunikasi. Anda bisa melihatnya kondisi sinyal di layar handphone Anda.
  5. Berkomunikasi melalui pesan singkat lebih baik karena pajanan radiasi yang lebih sedikit dibandingkan telpon.
  6. Untuk anak-anak jangan dibiarkan berlama-lama bermain handphone, Gunakan seperlunya saja.

Jadi secara garis besar, efek buruk radiasi handphone pada kesehatan masih bersifat kemungkinan. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek sesungguhnya.

obat herbal

Obat Herbal Sebagai Alternatif Alami Untuk Obat-Obatan

Sumber: lsunow.com

`Bagi banyak orang, obat modern adalah sebuah anugrah. Orang dapat menggunakannya untuk penyakit serius, nyeri setelah operasi, hormon atau hanya pilek biasa. Obat modern bahkan memperpanjang masa hidup manusia di negara-negara maju. Namun, yang banyak yang tidak dipertimbangkan adalah jumlah orang yang menyalahgunakan obat farmasi, atau jumlah yang salah didiagnosis dan memiliki reaksi negatif.

Di American Academy of Physician Assistants pada 2017, Tatsiana Singh, Master Studi Asisten Dokter, menyebutkan sebuah penelitian yang menggunakan pengamatan langsung dari petugas layanan kesehatan. Itu menyatakan satu dari lima dosis obat di ICU menderita karena kesalahan obat.

Singh juga menjelaskan kesalahan terkait diagnosis cukup tinggi, tetapi sulit dideteksi dalam penelitian. Ini cukup dilema, terutama bagi pasien ICU, dan harus dilaporkan lebih lanjut. Demikian pula, setiap tahun AS memiliki lebih dari satu juta kunjungan ke departemen gawat darurat rumah sakit untuk memeriksa obat, menurut CDC. Kejadian-kejadian ini diklasifikasikan sebagai kerugian yang diakibatkan oleh penggunaan obat-obatan. Ini dapat berkisar dari efek samping, penyalahgunaan obat hingga kesalahan diagnosis.

Jika orang-orang akan mengkonsumsi obat-obatan farmasi, maka mereka harus memahami sepenuhnya apa yang mereka pakai. Tanyakan kepada profesional medis Anda apa semua efek sampingnya, dan tanyakan bagaimana obat akan berinteraksi dengan obat lain atau barang yang Anda konsumsi. Ini akan membuat seseorang tahu segalanya tentang obat yang mereka pakai. Jika tidak, maka bisa berakhir di rumah sakit atau lebih buruk.

Alternatif untuk obat farmasi adalah obat herbal, yang dapat menjadi pilihan yang layak meskipun kurangnya dana untuk penelitian. Obat herbal mungkin tampak seperti tradisi rakyat, tetapi mereka tidak harus demikian. Obat-obatan ini alami dari bumi, dan benar-benar dapat membantu orang jika diberikan dengan benar.

Obat herbal telah ada selama ribuan tahun, dan telah membantu mereka yang diberikan secara teratur. Tidak ada perubahan dalam efektivitas solusi alami di zaman modern kami, atau di negara-negara yang tidak memiliki akses ke pengobatan modern. Beberapa orang berpendapat di daerah-daerah terpencil dimana  pelayanan medis dan ketersediaan obat-obatan masih sedikit. Banyak masyarakat yang menggunakan obat herbal sebagai pengobatan utamanya selama turun temurun sehingga obat herbal menjadi efektif.

BPOM

Kabar Gembira ! BPOM Dukung Obat Tradisional Indonesia Masuk Sistem Pelayanan Kesehatan

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) terus mendorong agar jamu atau obat-obat herbal Indonesia masuk dalam sistem pelayanan kesehatan. Usaha jamu yang sudah menjadi bagian dari budaya Indonesia, perlu dibangun dan didorong untuk tumbuh menjadi industri yang besar, sehingga jamu menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan digunakan oleh masyarakat sebagai alternatif untuk obat dan pengobatan masyarakat Indonesia. “Kami sudah mempelajari negara lain yang sudah maju obat tradisionalnya itu bagaimana sistem di bangun lintas sektor.

Impian kita semua bahwa usaha jamu ini bisa kita bangun, agar masuk ke dalam sistem pelayanan kesehatan di kemudian hari,” kata Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito, usai membuka kegiatan Pelayanan Prima Pendaftaran Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan di Semarang, Senin (2/4/2018). Agar jamu, termasuk di dalamnya adalah Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka bisa masuk dalam sistem pelayanan kesehatan, kata Penny, maka perlu kerja sama antara Pemerintah, pelaku usaha, akademisi, kalangan profesi kesehatan, dan media untuk bersama-sama mendorong hingga jamu makin berkembang.

Menurut Penny, kegiatan Pelayanan Prima Pendaftaran Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan ini merupakan salah satu wujud perhatian pemerintah untuk membangun jamu sebagai industri yang besar. “Jika ada demand, artinya membutuhkan permintaan, hal itu butuh direspons oleh suplai yang berkualitas, yang terstandarisasi, yang tervalidasi oleh berbagai pengujian, uji klinis, laboratorium hingga terus berkembang hingga masyarakat menempatkan jamu sebagi alternatif pengobatan,” sebutnya.

BPOM sebagai institusi pengawasan mewakili pemerintah lanjut dia, terus memperkuat aspek jaminan keamanan dari produk obat dan makanan. Maka BPOM dalam hal ini menjalankan dua fungsi, pertama adalah memfasitasi, mendampingi pengembangan industri jamu. Fungsi fasilitasi ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan meyakinkan masyarakat bahwa produk-produk obat dan makanan, termasuk jamu adalah produk yang aman, bermutu dan berkhasiat. Kedua, BPOM juga terus memperkuat aspek pengawasan, perlindungan melalui post-market control dan penegakan hukum.

Fungsi pengawasan ini diharapkan bisa mempercepat aspek pre-market artinya percepatan kemudahan berusaha, percepatan perizinan, pendampingan dan fasilitasi melalui berbagai upaya bimbingan teknis dan edukasi. Penny menggarisbawahi aspek edukasi produk ini menjadi sesuatu yang penting, mengingat mengedukasi masyarakat Indonesia terkait aspek keamanan produk dan ilegalitas dari produk yang dikonsumsi selama ini sulit dilakukan.

Proses mengedukasi masyarakat ini harus dilakukan terus menerus hingga permasalahan ilegalitas, kejahatan dan jamu yang Berbahan Kimia Obat (BKO) itu tidak ada lagi dan tidak dikonsumsi masyarakat, kecuali dengan resep dan pengelolaan dokter. “Demand yang semakin tinggi untuk produk-produk jamu Indonesia diharapkan akan merespon, akan menjaga kita dari masuknya dari produk ilegal dari negeri lain, maupun produk-produk ilegal di dalam negeri sendiri,” ucapnya.

 

Sumber : Kompas.com

Asma

Asma Pada Anak Bisa Disembuhkan Secara Permanen, Bagaimana ? Cek Dibawah Ini

Penelitian terbaru menunjukan, gangguan asma pada anak-anak yang ditangani dengan benar dapat secara signifikan meningkatkan kemungkinan mereka tidak akan mengalami serangan asma lagi ketika dewasa. Dikutip dari laman AustralianPlus Indonesia, Jumat (30/3/2018), studi yang akan dipresentasikan pada konferensi paru-paru dan pernafasan utama di Adelaide, Australia Selatan ini, mengungkapkan bagaimana pengendalian gejala-gejala asma yang baik ketika anak-anak masih berusia di bawah lima tahun dapat memprediksi apakah mereka akan memiliki kondisi asma saat mereka semakin tua.

Peneliti utama dalam riset ini, Francine Ducharme, Universitas Montreal, mempelajari hampir 120 ribu anak balita yang menderita asma. “Dalam dua tahun pertama setelah diagnosis, anak-anak yang asmanya terkontrol dengan baik memiliki 78 persen peningkatan kemungkinan untuk mengembangkan asma dibandingkan dengan mereka yang asma-nya tidak dikelola dengan benar,” katanya.

“Ini membuka jendela peluang untuk merawat anak-anak penderita asma dengan benar dan mempengaruhi bagaimana penyakit ini berkembang.” Para ahli mengatakan, temuan terbaru ini memicu kekhawatiran karena penelitian lain menunjukkan banyak anak-anak Australia yang menderita asma tidak mendapatkan perawatan medis sesuai dengan pedoman nasional.

Nusrat Homaira, dari Fakultas Kedokteran Anak dari Universitas New South Wales, menemukan banyak anak-anak menggunakan kombinasi inhaler pertama tanpa menggunakan kortikosteroid inhalasi. “Dari 2014-2016, setiap tahun sebanyak 5.000 anak balita diberi inhaler kombinasi dengan dosis tetap, yang seharusnya tidak mereka dapatkan sama sekali,” katanya.

“Anak-anak di bawah usia lima tahun yang diberikan inhaler kombinasi dapat meningkatkan risiko rawat inap dan mengembangkan resistensi terhadap obat tersebut.” Hingga 40 persen anak-anak dengan asma tidak akan mengembangkan kondisi asma-nya dan akan memiliki penyakit asma ketika sudah dewasa.

Selain itu, Profesor Ducharme mengatakan pesan utama dari penelitiannya adalah bahwa orangtua tidak boleh berpuas diri jika berkaitan dengan mengobati asma pada anak-anak. “Sepengetahuan kami, studi yang kami lakukan merupakan yang pertama yang menggabungkan semua faktor yang dapat mempengaruhi berkurangnya peluang penyakit ini berkembang atau kambuh dan fokus pada apa yang berpotensi dapat dimodifikasi, yaitu pengendalian asma,” katanya.

“Cara terbaik yang kami ketahui untuk mencapai kontrol yang baik terhadap asma saat ini adalah menggunakan obat-obatan efektif jangka panjang.

Sumber : Liputan6.com

MRI

Dokter Sarankan MRI untuk Deteksi Dini Kanker Payudara, Mengapa ?

Kanker payudara sering menjadi persoalan paling dikhawatirkan wanita karena dapat berakibat fatal dari sisi kesehatan dan psikologis. Karena itu, menurut Felly Sahli, dokter spesialis radiologi di Rumah Sakit Pondok Indah, tindakan pencegahan menjadi hal yang wajib dilakukan wanita, yakni dengan pemeriksaan rutin guna mengetahui kondisi kesehatan payudara.

“Salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui kesehatan bagian payudara adalah Magnetic Resonance Imaging (MRI),” ujarnya, Senin, 26 Maret 2018.

Felly mengatakan pemeriksaan non-invasif, yang menggunakan medan magnet dan frekuensi gelombang radio, ini menghasilkan gambar cross-sectional yang detail dari struktur tubuh, termasuk payudara. Pemeriksaan yang memanfaatkan cairan kontras, yang dimasukkan ke dalam tubuh, ini sangat direkomendasikannya untuk mendeteksi dini kanker payudara.

Dibandingkan dengan mamografi dan ultrasonografi (USG), pemeriksaan MRI memiliki kelebihan dalam menghasilkan gambar resolusi 3D yang lebih baik. Selain itu, pemeriksaan MRI mampu mendeteksi tumor kecil (occult primary breast carcinoma) yang sulit dideteksi mamografi dan USG.

Pemeriksaan MRI pun lebih baik dalam memperlihatkan ukuran tumor atau kanker serta sangat baik dalam mendeteksi adanya kelainan multifokal atau multisentris di payudara.

“Bahkan MRI juga mampu memberikan informasi lebih detail mengenai perluasan kanker yang mempengaruhi stadium kanker payudara dan rencana tindakan,” katanya.

Kemudian MRI juga dapat digunakan memantau respons maupun kekambuhan setelah dilakukannya terapi kanker payudara dan evaluasi terhadap implan payudara. Namun MRI tidak dapat berdiri sendiri karena mamografi dan USG tetap diperlukan demi mendukung data agar diagnosis menjadi tepat.

Sumber : Tempo.co

kanker usus (1)

Kanker Usus Besar Ternyata….

Minggu, 25/02/2018 09:11 WIB

Kanker kolorektal atau usus besar adalah kanker yang bermula di usus atau rektum, merupakan penyebab kematian akibat kanker kedua tertinggi di Indonesia dan ketiga tertinggi di dunia, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut Fight CRC, sebuah organisasi di Amerika Serikat yang beradvokasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini kanker usus besar melalui skrining, sekitar 135 ribu kasus kanker usus besar terdiagnosa di tahun 2017 di Amerika dan 60 persen dari kasus tersebut seharusnya dapat dihindari melalui skrining.

“Banyak para survivor berkata, ‘Skrining itu sangatlah mudah ketimbang harus melawan kanker kolorektal’,” kata Anjee Davis, Presiden Fight CRC, seperti yang dikutip dari people.com.

Davis juga menuturkan bahwa penting untuk mengetahui dalam stage awal saat kanker lebih mudah untuk ditangani. Karena gejala-gejalanya dapat lebih mudah diabaikan, bisa jadi penyakit diam-diam pada awalnya.

“Studi menunjukkan adanya peningkatan kasus yang secara menerus pada mereka yang berumur kurang dari 50 tahun. Sehingga jangan abaikan gejalanya dengan menyebutnya hanya stres atau berasumsi itu wasir. Dan juga jangan menunda untuk mengunjungi dokter Anda,” jelas Davis.

Bagi orang berusia 50 tahun ke atas dan belum menjalani skrining, hal yang paling utama harus dilakukan adalah skrining, lanjutnya. Karena direkomendasikan oleh dokter, lakukanlah kolonoskopi atau tes rawat jalan.

Dr Richard Goldberg, direktur Institut Kanker West Virginia University, memberatkan pada pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai kanker yang mematikan ini.

“Kesalahpahaman yang paling umum adalah orang cenderung berpikir bahwa (kolonoskopi) akan sakit, namun dengan infus anestesi, orang akan tidur selama prosesnya dan bahkan tak mengetahui prosesnya,” kata Dr Goldberg.

Ia menambahkan, siapapun yang memiliki riwayat keluarga terkena kanker usus besar harus memulai skrining 10 tahun sebelum anggota keluarga termuda yang pernah terjangkit.

Pasien dengan penyakit radang usus (misalnya Crohn atau ulcerative colitis) atau kelainan genetik tertentu (misal Sindrom Lynch atau Familial Adenomatous Polyposis) harus dites lebih dini.

“Tanda-tanda bahaya untuk kanker usus adalah ada darah di feses, feses berwarna hitam dan menumpuk, sakit saat buang air besar dan perubahan kebiasaan BAB. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera hubungi dokter Anda,” anjuran Dr Goldberg.

 

Sumber : detik.com

bahayanya duduk

Terlalu Sering Duduk Bisa Meningkatkan Risiko 9 Jenis Kanker

Siapa sangka terlalu banyak duduk ternyata berkaitan dengan kanker. Menurut ahli, duduk selama berjam-jam berkaitan dengan lebih dari sembilan jenis kanker.  Charles E. Matthews, seorang ahli epidemiologi di National Cancer Institute, memperingatkan bahwa kita butuh aktivitas fisik lebih banyak dari yang kita pikirkan, tapi yang terpenting adalah kita harus mengurangi duduk.

Baca Juga : 10 Kebiasaan Buruk Sehari-Hari yang Dapat Berbahaya

Dia mengatakan bahwa hanya satu jam saja duduk menonton televisi sehari, bahkan bisa membuat Anda yang sudah sangat aktif bergerak bertambah tinggi risikonya terkena tidak hanya kanker payudara dan usus besar, tapi juga sembilan jenis kanker lainnya seperti kanker paru dan leher atau kepala. Membagikan riset barunya pada sebuah konferensi, Matthews mengatakan mengganti hobi menonton Anda dengan berjalan cepat atau melakukan pekerjaan rumah bisa mengubah risiko ini.

“Menonton TV merupakan kompetitor besar terhadap aktivitas di luar rumah dan menjadi lebih aktif,” ujar Matthews kepada American Association dalam konferensi Peningkatan Ilmu Pengetahuan di Texas, Amerika Serikat, seperti dikutip Daily Mail.

Matthews melanjutkan, pikirkanlah aktivitas ringan dan perilaku sedentari yang bisa diganti satu sama lain. Inilah di mana aktivitas ringan seperti berjalan singkat atau melakukan banyak hal di rumah bisa membantu. Apapun selain duduk saja bisa lebih baik.

Panduan fisik terbaru bagi warga Amerika yang diterbitkan tahun 2008 merekomendasikan untuk menghindari kemalasan, ditambah dengan hingga 5 jam seminggu aktivitas ringan dan hingga 2,5 jam seminggu aktivitas berat yang dilakukan merata sepanjang pekan.

Menurut National Institute of Health, selain menjaga tubuh tetap ramping, olahraga itu bisa menurunkan risiko kematian akibat semua faktor.

Perilaku sedentari atau malas bergerak memiliki hubungan yang erat dengan kematian dini akibat penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, penyakit otak, masalah pernapasan, dan kanker.

Melakukan aktivitas fisik minimal, 7,5 jam per minggu, mengurangi risiko kematian hingga 20 persen dalam sebuah studi baru-baru ini.

Sumber :Viva.co.id

 

Copyrights © 2017 - 2024 Jamu Heritage. All Rights Reserved.