Monthly Archives: July 2018

Hepatitis

Kenali Jenis-Jenis Hepatitis, dari Gejala hingga Penularannya dan Obat Herbalnya

30 Jul 2018, 10:30 WIB

Selain hepatitis A, B, dan C, ada juga hepatitis D, E, dan G (yang baru ditemukan).

Penyakit Hepatitis adalah peradangan hati. Penyebab seseorang bisa terkena hepatitis karena adanya virus yang menyerang. Ketika seseorang terjangkit virus dan terkena hepatitis, fungsi hati akan menurun dan berangsur angsur bisa menjadi rusak.

Saat ini ada beberapa jenis hepatitis yang diketahui, yakni hepatitis A, B, C, D, E, dan G. Di antara keenam jenis hepatitis tersebut, kasus yang biasa dialami pasien di seluruh dunia, yakni hepatitis A, B, dan C.

Melansir laman Medicine Net, Jumat (27/7/2018), untuk memahami lebih lanjut, berikut ini adalah jenis-jenis hepatitis.

Hepatitis A (HAV)

Hepatitis A menyumbang sekitar 1.781 infeksi baru per tahun di Amerika Serikat, sesuai data Centers for Disease Control and Prevention terbaru. Hepatitis A dapat menyebar dengan mudah dari orang ke orang seperti infeksi virus lainnya.

Infeksi virus hepatitis A dapat menyebar melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Hepatitis A biasanya mudah menular dalam satu keluarga di satu rumah. Misal, minum air yang sama dengan penderita hepatitis.

Penyebaran infeksi hepatitis A juga bisa dari restoran dan di antara anak-anak jika mencuci tangan tidak bersih. Gejalanya termasuk kelelahan, mual, sakit perut, kehilangan nafsu makan, dan demam ringan.

Hepatitis B (HBV)

Virus hepatitis B bisa ditularkan dari ibu hamil ke bayinya. Berdasarkan data Centers for Disease Control and Prevention tahun 2013, ada lebih dari 19.000 kasus baru infeksi HBV. Ada lebih dari 1.800 orang meninggal setiap tahun karena hepatitis B kronis di Amerika Serikat.

Penularan hepatitis B dapat menyebar melalui darah atau serum (bagian cairan darah) yang mengandung virus. Selain itu, penyakit menular ini dapat menyebar melalui kontak seksual, donor darah, jarum suntik yang terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi, dan transfusi darah.

Ibu hamil yang positif hepatitis B juga bisa menularkan infeksi kepada bayi. Infeksi juga dapat ditularkan dari tato, tindik, pisau cukur, dan sikat gigi (jika ada kontaminasi dengan darah yang terinfeksi).

Sekitar 6 persen hingga 10 persen pasien dengan hepatitis B mengembangkan hepatitis B kronis. Infeksi ini berlangsung setidaknya enam bulan, bahkan bertahun-tahun.

Pasien dengan infeksi hepatitis B kronis juga berisiko kena sirosis, gagal hati, dan kanker hati. Diperkirakan ada 2,2 juta orang di Amerika Serikat dan 2 miliar orang di seluruh dunia yang menderita hepatitis B kronis.

Gejala hepatitis B berupa mata kuning, sakit perut, dan warna air kencing tak jernih. Pada beberapa orang, terutama anak-anak, tidak mengalami gejala apa pun. Dalam kasus-kasus kronis, penderita bisa mengalami gagal hati, kanker atau jaringan parut dapat terjadi.

Hepatitis C (HCV)

Hepatitis C bisa ditularkan dengan penggunaan jarum suntik.

Centers for Disease Control and Prevention melaporkan, ada sekitar 16.500 kasus hepatitis C baru yang dilaporkan per tahun. Hepatitis C ditularkan dari penggunaan jarum bersama di antara pengguna narkoba, dan transfusi darah.

Penularan virus juga bisa melalui kontak seksual. Diperkirakan 50 persen hingga 70 persen pasien dengan infeksi hepatitis C akut mengalami infeksi kronis. Hal ini bisa berujung sirosis, gagal hati, dan kanker hati. Diperkirakan ada sekitar 3,2 juta orang mengalami hepatitis C kronis di Amerika Serikat.

Kebanyakan orang tidak memiliki gejala hepatitis C. Mereka mungkin mengalami kelelahan, mual, kehilangan nafsu makan, dan mata juga kulit kuning.

Hepatitis D, E, dan G

Seseorang juga bisa kena hepatitis D dan B.

Ada juga jenis hepatitis virus D, E, dan G. Yang paling penting saat ini adalah virus hepatitis D (HDV), yang juga dikenal sebagai virus delta atau agen.

Penularan hepatitis D ditularkan penggunaan jarum bersama di antara pengguna narkoba, darah yang terkontaminasi, dan kontak seksual. Individu yang sudah terinfeksi hepatitis B kronis dapat terkena infeksi hepatitis D pada saat yang sama.

Jika seseorang terinfeksi virus hepatitis D dan hepatitis B secara bersamaan sangat sulit diobati. Gejala hepatitis D berupa sakit perut, mual, dan kelelahan.

Virus hepatitis E (HEV) mirip dengan hepatitis A. Ini terjadi terutama di Asia, yang mana ditularkan air yang terkontaminasi. Beberapa gejala berupa sakit kuning, kurang nafsu makan, dan mual. Dalam kasus yang jarang terjadi, mungkin berkembang menjadi gagal hati akut.

Virus Hepatitis G (HGV, yang juga disebut GBV-C) baru-baru ini ditemukan dan menyerupai hepatitis C. Namun, virus hepatitis G berupa flaviviruses (jenis virus). Saat ini, virus hepatitis G dan dampaknya sedang diselidiki lebih lanjut.

Obat Herbal Untuk Hepatitis
Dari sekian banyak virus-virus dan jenis penyakit hepatitis, jamu heritage memiliki obat yang cocok untuk penderita hepatitis yaitu Curhepar, Curhepar terdiri dari komposisi Oenanthe Javanica (Daun Seladren), Andrographis Paniculata (Daun Sambiloto), Curcuma Zedoaria (Temu Putih), Moringa Oleifera (Daun Kelor), Curcuma Xanthorrhiza (Temulawak) yang dipercaya dari turun temurun bisa menyembuhkan penyakit hati seperti hepatitis ini. Selain itu fungsi curhepar juga sebagai Membantu menjaga metabolisme liver, Membantu memperbaiki kinerja liver, Meningkatkan fungsi detoksifikasi pada liver

Gula

Beberapa Fakta Mengenai Gula dan Kanker, Apa Saja ?

Kita bisa menghindari sekitar 3 dari setiap 10 jenis kanker umum jika kita akan mengubah pola makan dan kebiasaan gaya hidup tertentu, menurut Penelitian Kanker Dunia dan Institut Amerika untuk Penelitian Kanker. Mereka merekomendasikan cara yang baik untuk memulai adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan menjauhi tembakau dan alkohol berlebih.

Lalu bagaimana dengan gula? Bukankah itu memberi makan sel kanker? Memang benar. Namun itu memberi makan sel-sel sehat juga. Bahkan jika kita sepenuhnya menghindari semua karbohidrat (gula dan pati yang terurai menjadi gula), tubuh kita akan menggunakan protein dalam bahan alternatif untuk membuat glukosa (gula) menjadi bahan bakar sel-sel kita. Itu tidak baik, oleh karena itu, kita dapat melaparkan sel kanker jika kita menghindari semua gula.

Itu hanya awal kebingungan kami tentang gula dan kanker, menurut sebuah artikel oleh ahli diet terdaftar Karen Collins dalam edisi terbaru Nutrisi Lingkungan.

Kita tahu dari studi besar baru-baru ini di Prancis, misalnya, bahwa semakin banyak makanan yang kita makan, semakin tinggi risiko kita mengembangkan kanker. Pada dasarnya, ini adalah orang-orang yang berjejer di rak-rak di sebagian besar toko serba ada. Mereka berada dalam satu paket dan bahan utamanya adalah lemak, gula dan garam dan tidak banyak lagi.

Kebingungan, kata Collins, adalah mengapa makanan yang diproses dengan sarat gula meningkatkan resiko kanker kita. Berikut beberapa fakta:

Terlalu banyak gula membuat kita mengalami peningkatan risiko untuk kanker tertentu, kata para ahli. Itu karena asupan gula yang tinggi (seperti ketika Anda meneguk minuman ringan) masuk dengan cepat ke dalam aliran darah. Ini mendorong pankreas mengeluarkan insulin untuk menjinakkan lonjakan gula dalam darah. Dengan tingkat insulin yang tinggi, bukan hanya gula tinggi, dapat merangsang pertumbuhan sel kanker, peneliti sekarang menyarankan.

Kelebihan gula, seperti 240 kalori dalam minuman ringan (sekitar 16 sendok teh gula tambahan), adalah kendaraan yang bagus untuk mendapatkan banyak kalori ke dalam tubuh kita. Kalori ekstra mudah diubah menjadi peningkatan lemak yang ekstra. Dan peningkatan lemak tubuh ini meningkatkan risiko kita untuk beberapa jenis kanker.

Jadi mengapa American Institute for Cancer Research dan ahli lain menyarankan kita membatasi makanan dan minuman yang mengandung tambahan gula? Untuk menjaga berat badan kita dengan melakukan cek  cek dan menyediakan ruang untuk berbagai makanan yang kita ketahui untuk melindungi kita dari sel kanker seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan.

Inilah satu cara mudah untuk memulai. Luangkan waktu untuk membaca label pada makanan, bahkan jika Anda sedang terburu-buru dan kelaparan dan makanan itu Tidak ada serat? Tidak ada vitamin, mineral atau protein? Tambahkan gula, garam, dan lemak ke dalam bahan-bahan utama? Letakkan, mundur perlahan dan larilah dengan air, kacang atau buah sebagai penggantinya.

Copyrights © 2017 - 2024 Jamu Heritage. All Rights Reserved.