Tag Archives: curhepar

Bahaya Liver

Ketahuilah Kebiasaan yang Dapat Merusak Organ Hati, Nomor 1 Bikin Kaget !

Hati memiliki peran cukup penting di dalam tubuh. Melindungi kesehatan hati adalah hal yang penting dan harus diutamakan. Fungsi-fungsi hati diantaranya dapat membantu dalam pencernaan, menjaga metabolism tubuh, produksi enzim esensial dan yang paling utama ialah mengeluarkan racun.

Beberapa ilmuwan menyakini bahwa hati sama berharga dengan otak dan jantung karena ia melakukan tugas vital di tubuh. Dari beberapa kebiasaan sepele ini sebaiknya segera dihentikan dan dirubah karena bisa merusak organ hati Anda.

  1. Kurang tidur

Pada sekarang ini, banyak kawula muda memiliki kebiasaan kurang tidur, hal ini dipicu dari kebiasaan bekerja dan melakuan begadang hingga larut malam. Kebiasaan ini adalah pemicu yang bisa merusak liver atau hati. Jika terlambat tidur atau kekurangan jam tidur, maka akan mempengaruhi proses regenerasi (termasuk hati) di malam hari.

Pada saat tidur tubuh mulai beristirahat, namun hati mengeluarkan toksin secara efektif dan melindungi kesehatan seluruh tubuh, namun karena kebiasaan tidak tidur tepat waktu akan memaksa hati bekerja dan tidak mengerjakan tugas untuk mengeluarkan racun.

  1. Menahan Buang air

Dr Daniel Paradis dari European Liver Diseases Association mengatakan bahwa racun dalam tubuh dilepaskan ke dalam urin dan tinja. Setelah tidur nyenyak, “kotoran” yang terkumpul di dalam tubuh harus dibuang keluar, kebiasaan menahan buang air besar atau kecil bisa menjadi racun yang tersimpan dalam tubuh dan menyebabkan toksisitas hati. Jadi sebaiknya kebiasaan menahan buang air sudah harus dihentikan dari sekarang.

  1. Melewatkan sarapan

Sarapan pagi tidak hanya sebagai untuk menghilangkan rasa lapar dipagi hari, namun sangat penting bagi tubuh. Sarapan pagi dapat membantu melindungi hati dan menetralisir asam di perut. Saat anda melewatkan sarapan maka organ hati akan terpengaruh bahkan bisa memicu kerusakan organ tersebut.

  1. Minum Obat Kimia terlalu banyak

Menurut Dr Kenneth Simpson dari Royal Edinburgh Hospital di Inggris, mengatakan bahwa antibiotik, obat penghilang rasa sakit, obat antipiretik dan anti-inflamasi berpotensi menyebabkan tingkat kegagalan hati yang tinggi. Untuk itulah, saat Anda juga perlu berhati-hati saat minum obat, Anda harus mengikuti petunjuk dari dokter.

  1. Minum banyak Alkohol

Penelitian tentang penyakit hati menemukan bahwa minum alcohol dapat  mengurangi kemampuan hati untuk menyaring racun yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, sehingga minuman beralkohol dapat mempengaruhi hati dan memicu kerusakan organ penting tersebut.

  1. Makan Makanan yang Digoreng terlalu banyak

Tak hanya makanan olahan, makanan yang digoreng juga melemahkan hati. Menurut Dr. Drew Oden, akumulasi asam lemak jenuh dan lemak menyebabkan hati menjadi gemuk. Selain itu, minyak goreng yang tidak sehat meningkatkan risiko penyakit hati dan penyakit jantung.

itulah beberapa kebiasaan yang sering kita lakukan yang ternyata bisa merusak organ hati, Sebaiknya mulai sekarang anda memperhatikan kebiasaan tersebut dan hentikan sedini mungkin sebelum kerusakan hati terjadi.

untuk mencegah organ hati dari kerusakan juga bisa dibantu dengan meminum obat herbal Curhepar, Curhepar terdiri dari komponen herbal yang diformulasikan untuk menjaga kesehatan organ hati dan membantu menghindari organ hati dari kerusakan diakibatkan kebiasaan-kebiasaan sehari-hari.

 

Salam Sehat ! Jamu Heritage !

Hepatitis

Kenali Jenis-Jenis Hepatitis, dari Gejala hingga Penularannya dan Obat Herbalnya

30 Jul 2018, 10:30 WIB

Selain hepatitis A, B, dan C, ada juga hepatitis D, E, dan G (yang baru ditemukan).

Penyakit Hepatitis adalah peradangan hati. Penyebab seseorang bisa terkena hepatitis karena adanya virus yang menyerang. Ketika seseorang terjangkit virus dan terkena hepatitis, fungsi hati akan menurun dan berangsur angsur bisa menjadi rusak.

Saat ini ada beberapa jenis hepatitis yang diketahui, yakni hepatitis A, B, C, D, E, dan G. Di antara keenam jenis hepatitis tersebut, kasus yang biasa dialami pasien di seluruh dunia, yakni hepatitis A, B, dan C.

Melansir laman Medicine Net, Jumat (27/7/2018), untuk memahami lebih lanjut, berikut ini adalah jenis-jenis hepatitis.

Hepatitis A (HAV)

Hepatitis A menyumbang sekitar 1.781 infeksi baru per tahun di Amerika Serikat, sesuai data Centers for Disease Control and Prevention terbaru. Hepatitis A dapat menyebar dengan mudah dari orang ke orang seperti infeksi virus lainnya.

Infeksi virus hepatitis A dapat menyebar melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Hepatitis A biasanya mudah menular dalam satu keluarga di satu rumah. Misal, minum air yang sama dengan penderita hepatitis.

Penyebaran infeksi hepatitis A juga bisa dari restoran dan di antara anak-anak jika mencuci tangan tidak bersih. Gejalanya termasuk kelelahan, mual, sakit perut, kehilangan nafsu makan, dan demam ringan.

Hepatitis B (HBV)

Virus hepatitis B bisa ditularkan dari ibu hamil ke bayinya. Berdasarkan data Centers for Disease Control and Prevention tahun 2013, ada lebih dari 19.000 kasus baru infeksi HBV. Ada lebih dari 1.800 orang meninggal setiap tahun karena hepatitis B kronis di Amerika Serikat.

Penularan hepatitis B dapat menyebar melalui darah atau serum (bagian cairan darah) yang mengandung virus. Selain itu, penyakit menular ini dapat menyebar melalui kontak seksual, donor darah, jarum suntik yang terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi, dan transfusi darah.

Ibu hamil yang positif hepatitis B juga bisa menularkan infeksi kepada bayi. Infeksi juga dapat ditularkan dari tato, tindik, pisau cukur, dan sikat gigi (jika ada kontaminasi dengan darah yang terinfeksi).

Sekitar 6 persen hingga 10 persen pasien dengan hepatitis B mengembangkan hepatitis B kronis. Infeksi ini berlangsung setidaknya enam bulan, bahkan bertahun-tahun.

Pasien dengan infeksi hepatitis B kronis juga berisiko kena sirosis, gagal hati, dan kanker hati. Diperkirakan ada 2,2 juta orang di Amerika Serikat dan 2 miliar orang di seluruh dunia yang menderita hepatitis B kronis.

Gejala hepatitis B berupa mata kuning, sakit perut, dan warna air kencing tak jernih. Pada beberapa orang, terutama anak-anak, tidak mengalami gejala apa pun. Dalam kasus-kasus kronis, penderita bisa mengalami gagal hati, kanker atau jaringan parut dapat terjadi.

Hepatitis C (HCV)

Hepatitis C bisa ditularkan dengan penggunaan jarum suntik.

Centers for Disease Control and Prevention melaporkan, ada sekitar 16.500 kasus hepatitis C baru yang dilaporkan per tahun. Hepatitis C ditularkan dari penggunaan jarum bersama di antara pengguna narkoba, dan transfusi darah.

Penularan virus juga bisa melalui kontak seksual. Diperkirakan 50 persen hingga 70 persen pasien dengan infeksi hepatitis C akut mengalami infeksi kronis. Hal ini bisa berujung sirosis, gagal hati, dan kanker hati. Diperkirakan ada sekitar 3,2 juta orang mengalami hepatitis C kronis di Amerika Serikat.

Kebanyakan orang tidak memiliki gejala hepatitis C. Mereka mungkin mengalami kelelahan, mual, kehilangan nafsu makan, dan mata juga kulit kuning.

Hepatitis D, E, dan G

Seseorang juga bisa kena hepatitis D dan B.

Ada juga jenis hepatitis virus D, E, dan G. Yang paling penting saat ini adalah virus hepatitis D (HDV), yang juga dikenal sebagai virus delta atau agen.

Penularan hepatitis D ditularkan penggunaan jarum bersama di antara pengguna narkoba, darah yang terkontaminasi, dan kontak seksual. Individu yang sudah terinfeksi hepatitis B kronis dapat terkena infeksi hepatitis D pada saat yang sama.

Jika seseorang terinfeksi virus hepatitis D dan hepatitis B secara bersamaan sangat sulit diobati. Gejala hepatitis D berupa sakit perut, mual, dan kelelahan.

Virus hepatitis E (HEV) mirip dengan hepatitis A. Ini terjadi terutama di Asia, yang mana ditularkan air yang terkontaminasi. Beberapa gejala berupa sakit kuning, kurang nafsu makan, dan mual. Dalam kasus yang jarang terjadi, mungkin berkembang menjadi gagal hati akut.

Virus Hepatitis G (HGV, yang juga disebut GBV-C) baru-baru ini ditemukan dan menyerupai hepatitis C. Namun, virus hepatitis G berupa flaviviruses (jenis virus). Saat ini, virus hepatitis G dan dampaknya sedang diselidiki lebih lanjut.

Obat Herbal Untuk Hepatitis
Dari sekian banyak virus-virus dan jenis penyakit hepatitis, jamu heritage memiliki obat yang cocok untuk penderita hepatitis yaitu Curhepar, Curhepar terdiri dari komposisi Oenanthe Javanica (Daun Seladren), Andrographis Paniculata (Daun Sambiloto), Curcuma Zedoaria (Temu Putih), Moringa Oleifera (Daun Kelor), Curcuma Xanthorrhiza (Temulawak) yang dipercaya dari turun temurun bisa menyembuhkan penyakit hati seperti hepatitis ini. Selain itu fungsi curhepar juga sebagai Membantu menjaga metabolisme liver, Membantu memperbaiki kinerja liver, Meningkatkan fungsi detoksifikasi pada liver

Copyrights © 2017 - 2024 Jamu Heritage. All Rights Reserved.