Kenali Jenis-Jenis Hepatitis, dari Gejala hingga Penularannya dan Obat Herbalnya
30 Jul 2018, 10:30 WIB
Selain hepatitis A, B, dan C, ada juga hepatitis D, E, dan G (yang baru ditemukan).
Penyakit Hepatitis adalah peradangan hati. Penyebab seseorang bisa terkena hepatitis karena adanya virus yang menyerang. Ketika seseorang terjangkit virus dan terkena hepatitis, fungsi hati akan menurun dan berangsur angsur bisa menjadi rusak.
Saat ini ada beberapa jenis hepatitis yang diketahui, yakni hepatitis A, B, C, D, E, dan G. Di antara keenam jenis hepatitis tersebut, kasus yang biasa dialami pasien di seluruh dunia, yakni hepatitis A, B, dan C.
Melansir laman Medicine Net, Jumat (27/7/2018), untuk memahami lebih lanjut, berikut ini adalah jenis-jenis hepatitis.
Hepatitis A (HAV)
Hepatitis A menyumbang sekitar 1.781 infeksi baru per tahun di Amerika Serikat, sesuai data Centers for Disease Control and Prevention terbaru. Hepatitis A dapat menyebar dengan mudah dari orang ke orang seperti infeksi virus lainnya.
Infeksi virus hepatitis A dapat menyebar melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Hepatitis A biasanya mudah menular dalam satu keluarga di satu rumah. Misal, minum air yang sama dengan penderita hepatitis.
Penyebaran infeksi hepatitis A juga bisa dari restoran dan di antara anak-anak jika mencuci tangan tidak bersih. Gejalanya termasuk kelelahan, mual, sakit perut, kehilangan nafsu makan, dan demam ringan.
Hepatitis B (HBV)
Virus hepatitis B bisa ditularkan dari ibu hamil ke bayinya. Berdasarkan data Centers for Disease Control and Prevention tahun 2013, ada lebih dari 19.000 kasus baru infeksi HBV. Ada lebih dari 1.800 orang meninggal setiap tahun karena hepatitis B kronis di Amerika Serikat.
Penularan hepatitis B dapat menyebar melalui darah atau serum (bagian cairan darah) yang mengandung virus. Selain itu, penyakit menular ini dapat menyebar melalui kontak seksual, donor darah, jarum suntik yang terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi, dan transfusi darah.
Ibu hamil yang positif hepatitis B juga bisa menularkan infeksi kepada bayi. Infeksi juga dapat ditularkan dari tato, tindik, pisau cukur, dan sikat gigi (jika ada kontaminasi dengan darah yang terinfeksi).
Sekitar 6 persen hingga 10 persen pasien dengan hepatitis B mengembangkan hepatitis B kronis. Infeksi ini berlangsung setidaknya enam bulan, bahkan bertahun-tahun.
Pasien dengan infeksi hepatitis B kronis juga berisiko kena sirosis, gagal hati, dan kanker hati. Diperkirakan ada 2,2 juta orang di Amerika Serikat dan 2 miliar orang di seluruh dunia yang menderita hepatitis B kronis.
Gejala hepatitis B berupa mata kuning, sakit perut, dan warna air kencing tak jernih. Pada beberapa orang, terutama anak-anak, tidak mengalami gejala apa pun. Dalam kasus-kasus kronis, penderita bisa mengalami gagal hati, kanker atau jaringan parut dapat terjadi.
Hepatitis C (HCV)
Hepatitis C bisa ditularkan dengan penggunaan jarum suntik.
Centers for Disease Control and Prevention melaporkan, ada sekitar 16.500 kasus hepatitis C baru yang dilaporkan per tahun. Hepatitis C ditularkan dari penggunaan jarum bersama di antara pengguna narkoba, dan transfusi darah.
Penularan virus juga bisa melalui kontak seksual. Diperkirakan 50 persen hingga 70 persen pasien dengan infeksi hepatitis C akut mengalami infeksi kronis. Hal ini bisa berujung sirosis, gagal hati, dan kanker hati. Diperkirakan ada sekitar 3,2 juta orang mengalami hepatitis C kronis di Amerika Serikat.
Kebanyakan orang tidak memiliki gejala hepatitis C. Mereka mungkin mengalami kelelahan, mual, kehilangan nafsu makan, dan mata juga kulit kuning.
Hepatitis D, E, dan G
Seseorang juga bisa kena hepatitis D dan B.
Ada juga jenis hepatitis virus D, E, dan G. Yang paling penting saat ini adalah virus hepatitis D (HDV), yang juga dikenal sebagai virus delta atau agen.
Penularan hepatitis D ditularkan penggunaan jarum bersama di antara pengguna narkoba, darah yang terkontaminasi, dan kontak seksual. Individu yang sudah terinfeksi hepatitis B kronis dapat terkena infeksi hepatitis D pada saat yang sama.
Jika seseorang terinfeksi virus hepatitis D dan hepatitis B secara bersamaan sangat sulit diobati. Gejala hepatitis D berupa sakit perut, mual, dan kelelahan.
Virus hepatitis E (HEV) mirip dengan hepatitis A. Ini terjadi terutama di Asia, yang mana ditularkan air yang terkontaminasi. Beberapa gejala berupa sakit kuning, kurang nafsu makan, dan mual. Dalam kasus yang jarang terjadi, mungkin berkembang menjadi gagal hati akut.
Virus Hepatitis G (HGV, yang juga disebut GBV-C) baru-baru ini ditemukan dan menyerupai hepatitis C. Namun, virus hepatitis G berupa flaviviruses (jenis virus). Saat ini, virus hepatitis G dan dampaknya sedang diselidiki lebih lanjut.
Obat Herbal Untuk Hepatitis
Dari sekian banyak virus-virus dan jenis penyakit hepatitis, jamu heritage memiliki obat yang cocok untuk penderita hepatitis yaitu Curhepar, Curhepar terdiri dari komposisi Oenanthe Javanica (Daun Seladren), Andrographis Paniculata (Daun Sambiloto), Curcuma Zedoaria (Temu Putih), Moringa Oleifera (Daun Kelor), Curcuma Xanthorrhiza (Temulawak) yang dipercaya dari turun temurun bisa menyembuhkan penyakit hati seperti hepatitis ini. Selain itu fungsi curhepar juga sebagai Membantu menjaga metabolisme liver, Membantu memperbaiki kinerja liver, Meningkatkan fungsi detoksifikasi pada liver
Tips Untuk Mencegah Kanker Kulit Melanoma
Kanker kulit memang lebih berisiko diidap oleh mereka yang berkulit putih, di mana
orang Indonesia umumnya lebih memiliki kulit yang gelap. Namun tak menjadi alasan
orang Indonesia akan bebas dari risiko terkena kanker kulit.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri mengkhawatirkan akan melonjaknya kasus kanker
kulit akibat berkurangnya lapisan ozon dalam atmosfer yang mengakibatkan lebih
banyak lagi radiasi UV (Ultra Violet) mencapai permukaan bumi.
Sinar UV ada 3 jenis, yaitu UV-A, UV-B, UV-C. Yang paling berbahaya adalah sinar UV-C.
Sinar UV-C biasanya dipantulkan kembali sehingga tidak sampai kepermukaan bumi.
Namun demikan paparan sinar matahari pada jam 9-16 dapat memberikan dampak
buruk pada kulit. Sinar UV tak hanya berasal dari sinar matahari, namun juga bisa
bersumber dari bola lampu, alat tanning (tanning beds), televisi, maupun layar gadget.
Walaupun dengan intensitas yg berbeda dari sinar matahari. Tetapi sumber yang paling
berpengaruh adalah lapisan ozon yang menipis.
Diperkirakan setiap 10 persen menipisnya lapisan ozon, maka sekitar 300.000 kasus
kanker kulit non-melanoma dan 4.500 kasus melanoma akan bertambah. Di Indonesia,
kasus kanker kulit relatif tergolong tidak banyak, tetapi kanker kulit ini menjadi kanker
ganas penyebab kematian paling sering di dunia pada orang-orang yang sering terpapar
sinar matahari, misalnya nelayan.
Untuk menghindari paparan sinar matahari dan risiko tinggi terkena kanker kulit, salah
satu caranya adalah dengan menggunakan sunblock atau tabir surya. Pilih tabir surya
yang disesuaikan dengan warna kulit, makin cerah warna kulit kita maka harus memakai
tabir surya dengan SPF (sun protection factor) yang lebih tinggi. Selain SPF juga dikenal
istilah PA (Protection Grade of UVA), makin banyak tanda “+” pada PA makin baik. Dan
penggunaan tabir surya dengan SPF 30 ke atas sudah cukup. Penggunaan tabir surya
dilakukan pengulangan setiap 3-4 jam sekali atau ketika berkeringat dan terkena air.
Gunakan tabir surya 30 menit sebelum keluar rumah atau terkena sinar matahari. Ketika
berkeringat atau terkena air, sunblock boleh ditambah lagi. Supaya efek sunblock terlihat,
penggunannya harus berulang. Kemudian pakai pelindung tubuh, seperti topi, payung,
pakaian lengan panjang, atau kacamata hitam. Untuk pakaian, hindari pakaian berwarna
hitam karena warna hitam lebih menyerap sinar matahari.
selain itu Cara yg baik untuk menjaga kesehatan kulit supaya terhindar dari penuaan dini kulit, kanker kulit dan penyakit kulit lainnya adalah dengan banyak mengkonsumsi sayuran hijau, vitamin A dan E, antioksidan seperti kulit manggis dan obat herbal Curano.
Lalu yang terakhir adalah hindari keluar rumah pada jam 10.00 hingga 14.00 karena di
saat itu matahari sedang di puncak teriknya dan jumlah radiasi ultraviolet meningkat. Jika
terpaksa harus keluar, maka gunakan pelindung tubuh atau tabir surya dan hindar
paparan yang terlalu lama.
Puasa Bantu Regenerasi Sel Usus
Jamu Heritage Artikel
Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus. Selain untuk menjalankan ibadah, puasa juga memberikan banyak manfaat untuk kesehatan. Penelitian terbaru yang dipublikasikan di Jurnal Cell Stem Cell menyatakan puasa dapat meningkatkan kemampuan sel batang usus untuk melakukan regenerasi secara jelas. Dengan mempelajari efek puasa pada tikus, tim peneliti di Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Boston, Amerika Serikat menemukan bahwa membatasi kalori selama satu hari, secara substansial meningkatkan kemampuan sel punca (stem cell) di usus untuk beregenerasi.
Sel batang usus merupakan sel yang berfungsi memelihara lapisan usus dan dapat memperbarui diri setiap lima hari. Sel batang berperan penting untuk memperbaiki setiap kerusakan saat luka atau infeksi terjadi. Namun saat orang bertambah usia, kemampuan regenerasi sel batang usus terus menurun, sehingga usus butuh waktu lama untuk pulih. Saat berpuasa, sel di usus ini memisahkan asam lemak yang dapat merangsang sel batang untuk meregenerasi. Para peneliti yang merupakan ahli biologi itu juga menemukan regenerasi itu berpotensi membantu orang yang memiliki infeksi pencernaan atau pasien kanker yang menjalani kemoterapi pulih lebih cepat.
“Puasa memiliki banyak efek pada usus, termasuk mendorong regenerasi serta berpotensi digunakan (sebagai metode) pada setiap jenis penyakit yang terjadi pada usus, seperti infeksi atau kanker,” kata salah seorang penulis studi yang merupakan Asisten Profesor Biologi di Massachusetts Institute of Technology (MIT) Omer Yilmaz dikutip dari Antara. Menurut Yilmaz, puasa berpeluang menjadi salah satu metode pengobatan untuk meningkatkan jaringan ketahanan patologi yang menurun seiring berjalannya usia.
Yilmaz dan beberapa ahli biologi melakukan penelitian ini pada tikus yang berpuasa selama 24 jam. Para peneliti lalu mengangkat sel batang usus dan mengembangkannya pada cawan petri. Peneliti menemukan kemampuan regenerasi sel batang usus pada tikus yang berpuasa meningkat dua kali lipat.
Kabar Gembira ! BPOM Dukung Obat Tradisional Indonesia Masuk Sistem Pelayanan Kesehatan
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) terus mendorong agar jamu atau obat-obat herbal Indonesia masuk dalam sistem pelayanan kesehatan. Usaha jamu yang sudah menjadi bagian dari budaya Indonesia, perlu dibangun dan didorong untuk tumbuh menjadi industri yang besar, sehingga jamu menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan digunakan oleh masyarakat sebagai alternatif untuk obat dan pengobatan masyarakat Indonesia. “Kami sudah mempelajari negara lain yang sudah maju obat tradisionalnya itu bagaimana sistem di bangun lintas sektor.
Impian kita semua bahwa usaha jamu ini bisa kita bangun, agar masuk ke dalam sistem pelayanan kesehatan di kemudian hari,” kata Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito, usai membuka kegiatan Pelayanan Prima Pendaftaran Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan di Semarang, Senin (2/4/2018). Agar jamu, termasuk di dalamnya adalah Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka bisa masuk dalam sistem pelayanan kesehatan, kata Penny, maka perlu kerja sama antara Pemerintah, pelaku usaha, akademisi, kalangan profesi kesehatan, dan media untuk bersama-sama mendorong hingga jamu makin berkembang.
Menurut Penny, kegiatan Pelayanan Prima Pendaftaran Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan ini merupakan salah satu wujud perhatian pemerintah untuk membangun jamu sebagai industri yang besar. “Jika ada demand, artinya membutuhkan permintaan, hal itu butuh direspons oleh suplai yang berkualitas, yang terstandarisasi, yang tervalidasi oleh berbagai pengujian, uji klinis, laboratorium hingga terus berkembang hingga masyarakat menempatkan jamu sebagi alternatif pengobatan,” sebutnya.
BPOM sebagai institusi pengawasan mewakili pemerintah lanjut dia, terus memperkuat aspek jaminan keamanan dari produk obat dan makanan. Maka BPOM dalam hal ini menjalankan dua fungsi, pertama adalah memfasitasi, mendampingi pengembangan industri jamu. Fungsi fasilitasi ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan meyakinkan masyarakat bahwa produk-produk obat dan makanan, termasuk jamu adalah produk yang aman, bermutu dan berkhasiat. Kedua, BPOM juga terus memperkuat aspek pengawasan, perlindungan melalui post-market control dan penegakan hukum.
Fungsi pengawasan ini diharapkan bisa mempercepat aspek pre-market artinya percepatan kemudahan berusaha, percepatan perizinan, pendampingan dan fasilitasi melalui berbagai upaya bimbingan teknis dan edukasi. Penny menggarisbawahi aspek edukasi produk ini menjadi sesuatu yang penting, mengingat mengedukasi masyarakat Indonesia terkait aspek keamanan produk dan ilegalitas dari produk yang dikonsumsi selama ini sulit dilakukan.
Proses mengedukasi masyarakat ini harus dilakukan terus menerus hingga permasalahan ilegalitas, kejahatan dan jamu yang Berbahan Kimia Obat (BKO) itu tidak ada lagi dan tidak dikonsumsi masyarakat, kecuali dengan resep dan pengelolaan dokter. “Demand yang semakin tinggi untuk produk-produk jamu Indonesia diharapkan akan merespon, akan menjaga kita dari masuknya dari produk ilegal dari negeri lain, maupun produk-produk ilegal di dalam negeri sendiri,” ucapnya.
Sumber : Kompas.com
Dokter Sarankan MRI untuk Deteksi Dini Kanker Payudara, Mengapa ?
Kanker payudara sering menjadi persoalan paling dikhawatirkan wanita karena dapat berakibat fatal dari sisi kesehatan dan psikologis. Karena itu, menurut Felly Sahli, dokter spesialis radiologi di Rumah Sakit Pondok Indah, tindakan pencegahan menjadi hal yang wajib dilakukan wanita, yakni dengan pemeriksaan rutin guna mengetahui kondisi kesehatan payudara.
“Salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui kesehatan bagian payudara adalah Magnetic Resonance Imaging (MRI),” ujarnya, Senin, 26 Maret 2018.
Felly mengatakan pemeriksaan non-invasif, yang menggunakan medan magnet dan frekuensi gelombang radio, ini menghasilkan gambar cross-sectional yang detail dari struktur tubuh, termasuk payudara. Pemeriksaan yang memanfaatkan cairan kontras, yang dimasukkan ke dalam tubuh, ini sangat direkomendasikannya untuk mendeteksi dini kanker payudara.
Dibandingkan dengan mamografi dan ultrasonografi (USG), pemeriksaan MRI memiliki kelebihan dalam menghasilkan gambar resolusi 3D yang lebih baik. Selain itu, pemeriksaan MRI mampu mendeteksi tumor kecil (occult primary breast carcinoma) yang sulit dideteksi mamografi dan USG.
Pemeriksaan MRI pun lebih baik dalam memperlihatkan ukuran tumor atau kanker serta sangat baik dalam mendeteksi adanya kelainan multifokal atau multisentris di payudara.
“Bahkan MRI juga mampu memberikan informasi lebih detail mengenai perluasan kanker yang mempengaruhi stadium kanker payudara dan rencana tindakan,” katanya.
Kemudian MRI juga dapat digunakan memantau respons maupun kekambuhan setelah dilakukannya terapi kanker payudara dan evaluasi terhadap implan payudara. Namun MRI tidak dapat berdiri sendiri karena mamografi dan USG tetap diperlukan demi mendukung data agar diagnosis menjadi tepat.
Sumber : Tempo.co
Terlalu Sering Duduk Bisa Meningkatkan Risiko 9 Jenis Kanker
Siapa sangka terlalu banyak duduk ternyata berkaitan dengan kanker. Menurut ahli, duduk selama berjam-jam berkaitan dengan lebih dari sembilan jenis kanker. Charles E. Matthews, seorang ahli epidemiologi di National Cancer Institute, memperingatkan bahwa kita butuh aktivitas fisik lebih banyak dari yang kita pikirkan, tapi yang terpenting adalah kita harus mengurangi duduk.
Baca Juga : 10 Kebiasaan Buruk Sehari-Hari yang Dapat Berbahaya
Dia mengatakan bahwa hanya satu jam saja duduk menonton televisi sehari, bahkan bisa membuat Anda yang sudah sangat aktif bergerak bertambah tinggi risikonya terkena tidak hanya kanker payudara dan usus besar, tapi juga sembilan jenis kanker lainnya seperti kanker paru dan leher atau kepala. Membagikan riset barunya pada sebuah konferensi, Matthews mengatakan mengganti hobi menonton Anda dengan berjalan cepat atau melakukan pekerjaan rumah bisa mengubah risiko ini.
“Menonton TV merupakan kompetitor besar terhadap aktivitas di luar rumah dan menjadi lebih aktif,” ujar Matthews kepada American Association dalam konferensi Peningkatan Ilmu Pengetahuan di Texas, Amerika Serikat, seperti dikutip Daily Mail.
Matthews melanjutkan, pikirkanlah aktivitas ringan dan perilaku sedentari yang bisa diganti satu sama lain. Inilah di mana aktivitas ringan seperti berjalan singkat atau melakukan banyak hal di rumah bisa membantu. Apapun selain duduk saja bisa lebih baik.
Panduan fisik terbaru bagi warga Amerika yang diterbitkan tahun 2008 merekomendasikan untuk menghindari kemalasan, ditambah dengan hingga 5 jam seminggu aktivitas ringan dan hingga 2,5 jam seminggu aktivitas berat yang dilakukan merata sepanjang pekan.
Menurut National Institute of Health, selain menjaga tubuh tetap ramping, olahraga itu bisa menurunkan risiko kematian akibat semua faktor.
Perilaku sedentari atau malas bergerak memiliki hubungan yang erat dengan kematian dini akibat penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, penyakit otak, masalah pernapasan, dan kanker.
Melakukan aktivitas fisik minimal, 7,5 jam per minggu, mengurangi risiko kematian hingga 20 persen dalam sebuah studi baru-baru ini.
Sumber :Viva.co.id
Tahun Lalu Ada 3,1 Juta Kasus Kanker yang Terdeteksi
15 Februari 2018
Kementerian Kesehatan mengklaim berhasil mendeteksi 3,1 juta kanker pada wanita sepanjang 2017. Angka itu termasuk sangat tinggi sehingga Kemenkes mendorong pentingnya kepedulian terhadap penyakit kanker.
”Tahun lalu adalah tahun tertinggi [Kemenkes] bisa melakukan deteksi dini kanker payudara dan serviks. Sekitar 3 juta seratus ribu sasaran wanita yang diperiksa,” kata Subuh, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan, dalam keterangan resmi, Rabu (14/2/2018).
Bertepatan dengan Hari Puncak Kanker pada Selasa (13/2), Subuh berharap agar jumlah deteksi dini kanker pada tahun ini bisa lebih bertambah. Semakin terdeteksi sejak awal, gejala kanker yang diderita bisa cepat ditangani.
”Kalau ingin Indonesia mengetahui status kanker, perlu 37 juta pemeriksaan. Kalau 3 juta per tahun bisa 12 tahun lebih untuk mengetahuinya. Ini adalah momen yang paling baik,” tambahnya.
Adapun, Hari Kanker Sedunia 2018 digelar dalam rangkaian acara satu bulan. Surat edaran tentang Peringatan Hari Kanker Sedunia 2018 ke-34 Provinsi pun telah disebar dengan berbagai kegiatan.
Dari rangkaian acara Hari Kanker Sedunia 2018 ini, Subuh mengapresiasi kegiatan training of trainer (ToT) yang dilakukan oleh Komite Penanggulangan Kanker Nasional pada 4-6 Februari 2018. Kegiatan tersebut melibatkan masyarakat agar nantinya dapat dengan sadar melakukan deteksi kanker.
”Satu lagi kegiatan yang sangat baik sekali, dari Komite Penanggulangan Kanker Nasional Indonesia melaksanakan ToT se-nasional dengan sasaran masyarakat awam,” ucap Subuh.
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyambut baik peringatan ini. Anis mengajak warga DKI untuk melakukan deteksi dini kanker payudara, serviks, atau kanker mata pada anak-anak.
”Pada peringatan Hari Kanker ini sekaligus mengajak warga DKI terkait deteksi kanker ini. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di dunia, Indonesia, dan Jakarta,” kata Anies.
Sumber: Bisnis.com
Kurangi Resiko Kanker Dengan Menjaga Berat Badan Ideal
Mengingat kanker dapat menyerang siapa saja, dan jumlah orang yang terpapar kanker terus bertambah setiap tahun, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mengimbau agar kita semua bisa mencegah penyakit ini dengan menerapkan tiga komponen utama hidup sehat.
Pertama, menjaga berat badan ideal. Ketua YKI, Prof DR dr Aru Wisaksono Sudoyo SpPD KHOM mengatakan kita tidak harus memaksakan diri untuk menurunkan berat badan jika memang tidak mampu.Kalau badan sudah gemuk dan merasa tidak sanggup untuk menurunkannya, coba untuk tetap mempertahankan berat badan tersebut.
Baca Juga : 8 Makanan ini Dapat Mengurangi Risiko Kanker Payudara
“Mempertahankan dalam arti, jangan sampai berat itu naik lagi,” kata Aru dalam sebuah diskusi Kita Bisa, Aku Bisa: Waspadai Mitos Kanker di kawasan Senayan pada Jumat, 26 Januari 2018. Beda Benjolan Tumor dan Kanker di Payudara. Pertahankan berat badan yang ada dengan mengontrol asupan makan sehari-hari. Dari kebiasaan itu, lambat laun berat badan akan turun dengan sendirinya tanpa orang itu sadari.
“Kalau kita bilang turunkan berat badan, pasti yang dibayangkan susahnya saja. Dengan seperti ini, mereka tidak sadar saja kalau itu membantu menurunkan berat badannya,” kata Aru menambahkan. Selain mengatur pola makan sehat, lanjut Aru, berat badan bisa tetap ideal jika diimbangi dengan olahraga teratur.
Menurut Aru, jika Anda mengikuti panduan ini, risiko terkena kanker bisa turun sampai 35 persen atau bahkan 50 persen pada kanker tertentu. Penurunan risiko ini bahkan bisa lebih besar jika Anda tidak minum alkohol dan tidak merokok. Aru menambahkan, dari hasil sebuah riset yang ditemukan Union for International Cancer Control (UICC), menunjukkan, pasien kanker payudara dapat mengurangi risiko terjangkit kembali sampai 40 persen dengan rutin melakukan aktivitas fisik.
Tidak perlu berat, yang ringan saja merupakan cara menyenangkan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko kanker.
Sumber : Liputan6.com
Tekan Angka Kanker Serviks dengan Vaksin HPV
Senin, 22 Januari 2018 – 09:44 WIB
Dalam setiap satu jam, 1 sampai 2 perempuan meninggal karena kanker serviks. Vaksin HPV bisa menjadi solusi menekan angka kasus kanker mematikan tersebut. Sayangnya, di Indonesia program vaksin ini belum optimal.
Selama ini pemeriksaan IVA atau pap smear dianggap sebagai upaya skrining atau deteksi dini kanker serviks yang efektif. Namun pada kenyataannya, skrining atau deteksi dini kanker serviks dengan tes pap smear dan IVA tidak dapat mencegah kanker serviks menyerang kaum hawa.
Terlebih, sekarang ini cakupan deteksi dini kanker serviks baru 11%, yaitu 4% dengan IVA dan 9% dengan pap smear. Jadi, jika mengandalkan dua tes tersebut, sulit untuk menurunkan insiden kanker serviks.
“Satu-satunya cara mencegah kanker serviks menggerogoti tubuh adalah dengan menjalani vaksin HPV,” ujar Prof dr Andrijono SpOG(K), Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI), dalam diskusi bertema “Mendorong Vaksin Human Pappiloma Virus (HPV) sebagai Program Vaksinasi Nasional di Jakarta” pada Jumat (19/1/2018).
Baca Juga : Benjolan Pada Tempat Tertentu Ini Bisa Menandakan Hal Buruk Lho, Apa Saja ?
Data di RSCM/FKUI menunjukkan, untuk setiap 1.000 perempuan yang menjalani skrining kanker serviks, 1,3 pasien positif kanker serviks. Jika diperluas ke seluruh Indonesia, dengan melihat komposisi jumlah penduduk perempuan, diperkirakan ada 70.000 penderita kanker serviks di Indonesia. Problem klasik di Indonesia, kanker serviks kebanyakan terdeteksi di stadium lanjut, di mana 94% akan meninggal dalam dua tahun.
Setiap satu jam, 1-2 perempuan meninggal karena kanker serviks. Selain proresivitas penyakit, daftar tunggu pengobatan yang sangat panjang, terutama di daerah, juga meningkatkan angka kematian. Vaksinasi HPV untuk mencegah kanker serviks belum menjadi program nasional. Baru sebagian kecil wilayah yang sudah melakukan, yaitu Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya.
Di negara-negara yang sudah menjalankan program vaksin HPV secara nasional, kejadian kanker serviks secara signifikan turun. Sebut saja di Australia turun 50% setelah menjalankan program ini selama 10 tahun. Bahkan, di Kanada dan Swedia, angka kejadian kanker serviks turun 80%-84%.
Irma Chaniago, anggota Komisi IX DPR-RI Komisi IX, sangat aktif mendorong agar vaksin HPV dijadikan program nasional. Menurutnya, tahun 2015, Komisi IX mengadakan rapat dengar pendapat dengan Menteri Kesehatan Nila Moeloek. Dari pertemuan itu, Komisi IX sudah mengusulkan perlunya vaksinasi HPV untuk menjadi program nasional, di mana semua fraksi setuju.
“Biaya untuk program nasional tidaklah sebanding dengan dampak penyakit yang ditimbulkan,” ujar Irma. Komisi IX melihat program kesehatan Kemenkes tidak ada perubahan dari tahun ke tahun. Perlu dibuat terobosan program, antara lain memulai program vaksinasi HPV.
Pilot project yang sudah dilakukan di tiga kota, yaitu Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya, perlu diperluas ke wilayah lain. “Setelah 2019, diharapkan vaksin HPV sudah menjadi program nasional,” tandasnya. Menurutnya, hal ini juga mendesak untuk dilakukan.
Sebab, keadaan di daerah rata-rata belum memiliki alat kemoterapi, bahkan rumah sakit regional rujukan tidak memiliki fasilitas kemoterapi. Ditambah, sosialisasi kanker serviks tidak sekuat program Kemenkes lain.
Irma menilai pemerintah belum menjadikan vaksinasi HPV sebagai prioritas karena beranggapan bahwa kanker serviks bukan wabah. Adapun pilot project vaksin HPV yang sudah dijalankan saat ini yaitu menggunakan vaksin quadrivalen. Dari pilot project yang sudah dilakukan, tidak ditemukan keluhan efek samping.
Proses terjadinya kanker serviks diawali dengan infeksi HPV. Masalahnya, infeksi HPV tidak menimbulkan gejala. Data Litbangkes Kemenkes menunjukkan bahwa insiden infeksi HPV di Indonesia mencapai 5,2% atau ada satu kasus per 20 orang. HPV akan memenetrasi sel-sel serviks.
Kabar baiknya, 70-80 persen infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya jika daya tahan tubuh bagus. Hanya 4%-5% infeksi HPV yang berkembang menjadi kanker. Perjalanan setelah infeksi adalah lesi prakanker dan kanker. Pap smear dan IVA umumnya menemukan kelainan di tahap prakanker.
Sumber : Sindonews.com
Musim Hujan Tiba Seiring dengan Penyakit Langganan, Apa Saja Penyakitnya Itu ?
Seiring menurunnya suhu udara akibat musim hujan, penyakit dan gangguan kesehatan akibat cuaca dingin juga mulai meningkat.
“Udara dingin memunculkan beberapa risiko kesehatan, terutama bagi lansia,” ujar dokter spesialis geriatri dari Harvard Medical School, dokter Suzanne Salamon, mengutip Health Harvard, Selasa (28/11). Selama ini kita tahu bahwa flu akan menyerang kita pada saat musim hujan. Namun , Tidak cuma flu yang sering jadi penyakit langganan di suhu dingin, berikut beberapa gangguan kesehatan yang sering muncul di musim hujan:
- Flu dan demam
Anda bisa mencegah flu dan demam dengan rajin mencuci tangan. Hal ini akan menghilangkan kuman yang mungkin menempel ketika Anda menyentuh permukaan benda yang juga disentuh orang lain. Sangat penting juga untuk menjaga kebersihan peralatan rumah tangga, seperti gelas, piring, dan handuk. Terutama jika ada anggota keluarga yang sedang sakit.
Tips: Jika Anda flu, gunakan tisu kertas dan bukannya sapu tangan, untuk menghindari paparan kuman berkali-kali.
- Radang tenggorokan
Mengutip NHS, radang tenggorokan sering terjadi saat cuaca dingin, dan hampir selalu disebabkan oleh infeksi viral. Ada bukti menunjukkan, perubahan suhu, seperti dari ruangan yang hangat pindah ke luar ruangan yang dingin, yang bisa mengganggu tenggorokan.
Tips: Salah satu obat mujarab untuk radang tenggorokan adalah dengan berkumur menggunakan air garam.
Aduk satu sendok teh garam ke dalam air matang yang sudah dingin. Namun, hal ini tidak akan menyembuhkan infeksi, tapi bisa memberi efek menenangkan dan membuat badan jadi lebih nyaman pada musim hujan.
- Asma
Cuaca dingin adalah pemicu utama simtom asma, seperti mengi dan napas pendek. Orang-orang dengan asma harus ekstra hati-hati saat cuaca dingin.
Tips: Usahakan tetap berada di dalam ruangan ketika saat cuaca sedang sangat dingin dan berangin. Jika keluar, gunakan syal, tutupi hidung dan mulut.
Beri perhatian khusus terhadap konsumsi obat harian, dan pastikan inhaler selalu berada dalam jangkauan.
- Norovirus
Norovirus adalah virus flu perut yang sangat mudah menular. Mereka bisa menyerang sepanjang tahun, tapi jadi lebih berbahaya saat cuaca dingin dan di tempat-tempat seperti hotel, rumah sakit, panti jompo, dan sekolah. Walaupun penyakit ini sangat tidak enak, karena bikin penderitanya mengalami muntah-muntah parah, virus ini biasanya hilang hanya dalam beberapa hari.
Tips: Ketika Anda mengalami muntah-muntah dan diare, sangatlah penting untuk minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi. Anak-anak dan orang tua sangatlah rentan.
- Nyeri sendi
Nyeri Sendi Kebanyakan orang yang memiliki artitis mengatakan, sendi mereka jadi lebih sakit dan kaku saat cuaca dingin, walaupun belum diketahui kenapa bisa begini. Tidak ada bukti yang menunjukkan, perubahan suhu menyebabkan kerusakan sendi.
Tips: Banyak orang jadi sedikit depresi saat musim dingin, dan hal ini membuat mereka jadi lebih sensitif terhadap rasa sakit. Semuanya terasa jadi lebih buruk, termasuk kondisi medis.
Olahraga secara rutin bisa mendongkrak kondisi mental dan fisik seseorang. Bagi mereka dengan gangguan sendi, berenang adalah pilihan yang paling aman.
- Serangan jantung
Serangan jantung lebih sering terjadi saat cuaca dingin. Hal ini bisa jadi akibat suhu dingin meningkatkan tekanan darah dan memaksa jantung bekerja ekstra. Belum lagi, jantung juga harus bekerja lebih berat untuk menjaga suhu tubuh ketika dingin.
Tips: Jika ada memiliki risiko serangan jantung, usahakan selalu berada di tempat yang hangat. Ketika harus keluar, pastikan mengenakan pakaian yang bisa menjaga hangat tubuh.
Recent Comments