Berapa Banyak Kopi Yang Dapat Berbahaya Untuk Jantung?
Hampir semua orang, minum kopi adalah rutinitas dan minuman ajaib untuk mengawali hari, sebuah penyemangat di sore hari, dan kadang-kadang menjadi penutup setelah makan malam. Namun, berapa cangkir kopi hingga masuk kategori terlalu banyak? Sebuah studi besar baru mengklaim menemukan jawabannya.
Banyak hal menarik yang membuat orang untuk minum kopi, baik itu rasa, aroma maupun efeknya sebagai stimulant. Tidak dapat dipungkiri bahwa kopi menjadi salah satu minuman paling populer di dunia. Di Amerika Serikat, minum kopi mengalami peningkatan. Laporan statistik menunjukkan bahwa pada tahun fiskal 2018/2019 saja, orang-orang di AS telah mengonsumsi hampir 26,5 juta kantong kopi seberat 60 kilogram.
Menurut laporan yang sama, tahun ini jauh lebih banyak daripada yang mereka konsumsi selama tahun fiskal sebelumnya. Statistik lain menunjukkan bahwa tahun 2018, hampir setengah dari orang dewasa muda (berusia 18-24) melaporkan suka minum kopi, dan sekitar tiga perempat orang dewasa yang lebih tua melaporkan demikian.
Banyak penelitian baru-baru ini telah menyarankan bahwa minum kopi dapat membawa sejumlah manfaat selain untuk meningkatkan fokus dan produktivitas. Faktanya, para peneliti berpendapat bahwa kopi dapat membantu menjaga kesehatan otak, membantu meningkatkan umur seseorang, dan bahkan memperlambat kanker prostat.
Namun, seperti halnya makanan atau minuman apa pun, bahkan yang paling bergizi dan menyehatkan, ada batasan berapa banyak kopi yang bisa kita konsumsi. Tidak hanya minum terlalu banyak kopi dapat menimbulkan efek buruk dalam jangka pendek, beberapa gejala kelebihan kafein adalah sakit kepala, pusing, dan mual. Tetapi secara konsisten memiliki terlalu banyak minuman ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kardiovaskular.
Berapa banyak kopi hingga masuk kedalam kategori “terlalu banyak” untuk jantung? Ini adalah pertanyaan yang para ilmuwan di University of South Australia di Adelaide bertujuan untuk menjawab dalam studi baru mereka, temuan yang sekarang muncul dalam The American Journal of Clinical Nutrition.
Peneliti mengidentifikasi ‘titik kritis’
Dalam studi baru, para peneliti ingin menentukan berapa banyak kopi akan meningkatkan risiko kardiovaskular orang dengan dan tanpa varian genetik.
Untuk mengetahuinya, mereka menganalisis data 347.077 orang berusia 37-73, di antaranya 8.368 telah mendiagnosis penyakit kardiovaskular. Para ilmuwan mengakses data ini melalui Biobank Inggris.
“Diperkirakan 3 miliar cangkir kopi dinikmati setiap hari di seluruh dunia,” cetus rekan penulis studi, Prof. Elina Hyppönen. Untuk alasan ini ia menjelaskan, “sekarang harus mulai membatasi apa yang baik untuk Anda dan yang tidak baik.”
“Seperti banyak hal,” dia memperingatkan, “ini semua tentang moderasi; terlalu banyak minum dan kesehatanmu akan membayarnya.”
Dalam analisis mereka, para ilmuwan melihat berapa banyak kopi yang diminum partisipan per hari, apakah mereka memiliki varian genetik yang mengakibatkan metabolisme kafein lambat, dan seberapa besar kemungkinan mereka mengembangkan penyakit kardiovaskular.
Mereka menemukan bahwa terlepas dari kenyataan bahwa orang-orang tanpa varian genetic, secara spesifik mampu memproses kafein empat kali lebih cepat daripada mereka yang memiliki varian genetik, ini tampaknya tidak secara signifikan mempengaruhi risiko kardiovaskular mereka. Namun, yang mempengaruhi adalah jumlah kopi yang mereka konsumsi per hari.
Faktanya, semua orang yang sering minum enam atau lebih cangkir kopi per hari, para ilmuwan mendefinisikan satu cangkir mengandung sekitar 75 miligram kafein dan mengalami peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
“Sebagian besar orang akan setuju bahwa jika Anda minum banyak kopi, Anda mungkin merasa gelisah, mudah tersinggung, atau bahkan mual, itu karena kafein membantu tubuh Anda bekerja lebih cepat dan lebih keras, tetapi kemungkinan juga menyarankan bahwa Anda mungkin memiliki mencapai batas Anda untuk saat ini,”kata Prof. Hyppönen.
“Kita juga tahu bahwa risiko penyakit kardiovaskular meningkat dengan tekanan darah tinggi, konsekuensi yang diketahui dari konsumsi kafein berlebih,” katanya. “Untuk menjaga jantung yang sehat dan tekanan darah yang sehat, orang harus membatasi kopi mereka menjadi kurang dari enam cangkir sehari – berdasarkan data kami enam adalah titik kritis di mana kafein mulai berdampak negatif pada risiko kardiovaskular.”
Hati-hati! Minuman Panas Bisa Menjadi Karsinogen
Jamu Heritage Artikel – 22 Mei 2018
Pernahkah kita merindukan secangkir teh atau kopi panas untuk memulai hari kita yang tak begitu
cerah? Penelitian terbaru mengatakan kita perlu sedikit berhati-hati.
Menurut Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), minuman yang sangat panas
mungkin menyebabkan kanker. Tetapi kita tidak perlu khawatir karena suhu minuman panas yang
kita sering minum tidak cukup untuk menimbulkan kekhawatiran.
Jika Anda suka memesan cappuccino Starbucks Anda dengan “extra hot”, berhati-hatilah.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet Oncology pada Juni 2016,
minuman yang sangat panas kemungkinan adalah karsinogen. “Sangat panas” bukanlah frase
yang sangat ilmiah. Para peneliti yang terlibat dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa minuman
yang berukuran 149ºF (65ºC) keatas adalah yang duduk di zona bahaya kanker.
Menurut
American Cancer Society, kopi, teh, cokelat panas, dan minuman panas lainnya di Amerika
Serikat biasanya diminum pada suhu yang lebih rendah dari ini.Tetapi ada minuman yang sedikit mengkhawatirkan para ilmuan yaitu maté, sejenis teh yang
populer di Amerika Selatan, Asia, dan Afrika yang secara tradisional diminum pada suhu yang
sangat panas. ACS melaporkan adanya hubungan antara minuman dan kanker esofagus, tetapi
hanya ketika disajikan pada suhu tradisional yang sangat panas.
Peneliti yang sama itu – yang menyatukan minuman yang sangat panas dengan kelompok semua
agen penyebab kanker – benar-benar mengeliminasikan kopi dari daftar minuman karsinogen, di
mana itu sudah sejak 1991. Hal ini membuat para pecinta kopi bisa menghembus nafas lega.
Mereka mengatakan bahwa, karena basis bukti ilmiah yang lebih luas yang kita miliki saat ini, kita
tidak perlu merasa tidak nyaman meneguk kopi panas kita di pagi hari. “Pada dasarnya ini adalah
pesan yang meyakinkan bagi peminum kopi,” kata Dr. Alberto Ascherio, profesor nutrisi dan
epidemiologi di Harvard T. H. Chan School of Public Health, mengatakan pada TIME.
Hal yang kita bisa lakukan untuk mencegahnya adalah dengan mengatur suhu teh atau kopi
panas yang kita minum. Jauhi memesan teh atau kopi dengan “extra hot”
Recent Comments